Foto : Ist

Ditutupnya Gatra, majalah yang sering disebut sebagai media pembanding untuk Tempo, tetap menyisakan kesedihan. Kenyataan yang pahit, tergerus kemajuan digital dan tertatihnya finansial.

Dalam berita dengan tajuk "Geliat Gairah Puisi Indie" ditampilkan sampul buku saya "Di Lengkung Alis Matamu", yang membuat saya makin bersemangat terus belajar dan memperbaiki coretan puisi.

Kedua, saya sering ke kantor Gatra yang di belakang TMP Kalibata, bertemu sahabat saya, Putut Tri Husodo yang saat jadi Pemred. Kangen dan berdoa untuk Putut semoga tetap kuat dan sehat.

Seperti disampaikan Direktur Utama Gatra, Hendri Firzani dalam suratnya, perusahaan itu mengalami kerugian terus menerus dalam beberapa tahun terakhir.

Foto : Dok.Pribadi

Kesulitan tersebut diperparah dengan munculnya wabah Covid-19 yang membuat tergerusnya pendapatan Gatra Media Group sehingga tidak mampu melakukan program pengembangan sama sekali. 

Namun, kesulitan-kesulitan di atas membuat Gatra harus menutup berbagai situsnya, mulai dari Gatra.com, Majalah Gatra Jateng, Gatrapedia.com, dan kanal Gatra TV, serta semua hal yang terkait dengan Gatra.

Gatra yang terbit perdana pada 19 November 1994 memiliki rubrik yang terdiri dari Laporan Utama, Laporan Khusus, Ekonomi, Nasional, Internasional, Hukum & Kriminalitas, Olahraga, Ilmu dan Teknologi, Apa dan Siapa, Musik dan Hiburan. ***