"Jika tindakanmu menginspirasi orang lain untuk lebih banyak bermimpi, belajar lebih banyak, berbuat lebih banyak, dan menjadi lebih baik, berarti kamu adalah seorang pemimpin."
(John Quincy Adams, Presiden Amerika Serikat ke-6)
ASN Pemprov Sulsel saat apel dipimpin Pj Gubernur, Zudan Arif Fakrulloh (Foto : Humas Pemprov Sulsel) |
Sering dikemukakan, pemimpin yang baik adalah sosok yang mampu menginspirasi orang untuk memiliki harapan. Karena harapan adalah kunci dari perjalanan kehidupan seseorang.
Selain itu, pemimpin juga harus mampu membangun dan menciptakan kolaborasi untuk menyelesaikan berbagai isu atau fenomena yang saat ini terjadi, sehingga memberikan kebermanfaatan bagi banyak orang. Dengan itu, tim dapat memiliki kepercayaan terhadap pemimpin sehingga terbentuk sebuah organisasi yang sehat.
Apa peran kepala daerah sebagai pemimpin pemerintahan daerah yang memiliki otonomi untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan berdasarkan prinsip desentralisasi?.
Padahal ukuran ideal seorang kepala daerah adalah membuat kebijakan atau pembangunan yang berbasis pelayanan publik dan berdampak pada peningkatan sumber daya manusia ataupun pendapatan daerah.
Banyak perubahan yang diperhatikan dan disoroti oleh berbagai kalangan. Mereka umumnya menilai, dalam kurun waktu hanya tiga bulan saja Prof.Zudan, panggilan akrabnya, ia mampu membawa Sulsel lebih berbicara di tingkat nasional.
Lebih Maju
Di bawah kepempimpinan Prof Zudan, Sulsel yang baru memperingati usianya yang 355 tahun mengalami banyak kemajuan. Berbagai persoalan yang ada mampu dituntaskan dengan baik dan profesional oleh mantan Dirjen Dukcapil (Kependudukan dan Pencatatan Sipil) itu.
" Sulsel mengalami perkembangan dan perbaikan. Dengan pengalaman beliau sebagai pejabat di kementerian, Insyaallah berbagai persoalan yang ada dapat dituntaskan secara profesional," kata anggota DPRD Sulsel, Irfan AB, Minggu, 20 Oktober 2024.
Sejumlah pencapaian yang patut diapresiasi pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Sulsel ke 355 ini antara lain perbaikan pengelolaan keuangan daerah, percepatan digitalisasi, pemanfaatan aset daerah, dan pengembangan sumber daya manusia Aparatur Sipil Negara di lingkup Pemprov Sulsel.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyoroti peningkatan luar biasa dalam hal percepatan digitalisasi, penggunaan Tanda Tangan Elektronik (TTE) meningkat hingga 300 persen.
Menurut data yang disampaikan Pemprov Sulsel, sebelumnya pengguna TTE hanya sebanyak 332 pengguna, dan mengalami kelonjakan siginifikan dalam tiga bulan kepemimpinan Prof Zudan, menjadi 1.065 pengguna.
Menjaga Spiritual
Penilaian positif atas kinerja Prof Zudan yang juga Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) (dilantik pada 15 Maret 2024), juga diberikan oleh mantan Ketua DPRD Sulsel Masa Bakti 2008 - 2019, Moh Roem.
Ia menilai program keagamaan Sedekah Seribu Sehari (S3) dan Sulsel Berdoa menunjukkan tingginya perhatian Prof Zudan.
"Prof Zudan selaku Penjabat Gubernur Sulsel banyak melakukan inovasi untuk ASN di jajaran pemprov terkait masalah keagamaan seperti Sedekah Seribu Sehari (S3) itu berjalan cukup baik," ujar Moh Roem, Senin, 21 Oktober 2024.
Bupati Sinjai Periode 1993-2003 tersebut juga memberikan apresiasi besar terhadap Program Sulsel Berdoa yang dinilainya sangat penting dalam menjaga spiritualitas di lingkup Pemprov Sulsel.
Mantan Bupati Sinjai periode 1993-2003 itu juga memberikan apresiasi terhadap kebijakan kesejahteraan pegawai yang diterapkan Prof Zudan. Salah satu kebijakan tersebut adalah pembayaran gaji pegawai yang dilakukan tepat waktu, yaitu setiap tanggal 1 dan pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) setiap tanggal 5, meskipun hari libur.
“Mudah-mudahan kegiatan ini tetap berlanjut meskipun Prof Zudan telah berakhir masa tugasnya," ujar Moh Roem.
Mumpuni
Sorotan lain disampaikan oleh Kepala Pusat P3M Politeknik STIA LAN Makassar, Alam Tauhid Syukur. Ia menilai program prioritas Prof Zudan terimplementasi dengan baik di Hari Ulang Tahun (HUT) Sulsel ke-355.
"Kita mengetahui beliau adalah sosok pemimpin yang memiliki visi dan misi yang kuat dan terukur, mungkin karena beliau adalah birokrat yang akademisi. Dari delapan program prioritas beliau semuanya terlaksana dengan baik, dengan target dan capaian yang terukur pula," ungkap Alam, Senin, 21 Oktober 2024.
Perpaduan
Prof Zudan memang birokrat kawakan, sekaligus akademisi yang punya reputasi bagus. Ia tak hanya meraih puluhan penghargaan tingkat nasional dan internasional, tapi juga merupakan pemimpin yang mampu mendongkrak semangat jajaran yang dipimpinnya.
Saat menjabat sebagai Dirjen Dukcapil Kemendagri, lelaki kelahiran Sleman, 24 Agustus 1969 ia mengatakan bahwa pemimpin itu adalah perpaduan harmonis dari pengetahuan, kecakapan dan keberanian.
Ia juga menjelaskan bahwa esensi sebuah lembaga atau institusi adalah leadership atau kepemimpinan. Sebab yang menggerakkan institusi adalah pemimpin.
Kepemimpinan intinya adalah pengambilan keputusan. Sedangkan inti dari pengambilan keputusan adalah pengetahuan dan pemahaman.
Bagaimana mengambil keputusan secara cepat dan tepat? Jawabannya adalah harus memiliki pengetahuan, mengerti, sekaligus menguasai persoalan (knowing and understanding).
Sulawesi Selatan dalam usianya yang sudah 355 tahun sudah berada di tangan yang tepat. Tangan yang membawa Sulsel menjadi lebih maju. ***
0 Comments